Malam yang
cerah dengan bintang yang bersinar terang membawa ketenangan dan keyakinan pada
malam ini. Malam ini akan terasa lain dari malam biasanya, yang biasanya cuma
di rumah dan dihabiskan waktu bareng keluarga. Tapi untuk kali ini malam biasa
itu tidak ada lagi semua akan berubah menjadi lebih berwarna. Dengan keyakinan
dan kata-kata yang sudah aku pikirkan gak akan ada kata-kata yang salah lagi
semua pasti akan lancar. Sudah dari lama aku nunggu momen ini, momen dimana penantian
aku. Cowok itu namanya Niall merupakan blasteran Indonesia-Irlandia. Sudah
hampir setengah semester, aku selalu memandanginya dalam perkuliahan. Malam ini
adalah waktunya malam penentuan.
Aku sering bercanda
dengan Niall dari awal perkenalan kita mulai dari SMS, Telepon dan lainnya.
Suatu saat aku gombal buat diajak malam mingguan, awal gak berniat ngegombal
malam mingguan tapi dari awal pergombalan itu jadi kenyataan. Karena aku sudah
mengerti Niall banget, saat diam menahan lapar haus juga, aja aku pun sudah tau
kalau Niall cuma bawa duit yang nggak banyak jadi aku cuma tertawa dengan manis
dan bilang aku haus.
“ya udah yuk kita ke tempat lain buat cari minum” kata Niall dengan senyum manisnya yang makin lama semakin manis.
“sorry ya Nan..” kataNialll dengan suara memelas.
“gak papa kok kalau cuman minum aja” jawab aku.
Akhirnya aku dan dia cuma mampu ngedate di pinggiran kota di semarang dan ini satu-satunya tempat yang tepat untuk uang saku macem Niall ini 20 ribuan. Ini awal pertama kali Niall jalan berdua denganku, deg-degan jantung ini Tarik napas buang napas pegang dada nengok kanan-kiri. Sekali-kali lirik Niall yang lagi memandangku, Aku memang pemalu dan gak suka dilihat terlalu lama. Semakin kencang deg-degan yang Aku rasain lidah terasa kaku gigi terasa mengeras padahal Aku inget tadi pagi Aku sikat gigi gak pake formalin, tapi gigi terasa kaku nafas pun terasa tersengat-sengat deg-degan ini sudah meruak ke seluruh tubuh ke pembuluh-pembuluh darah sampai ke pori-pori dan pipiku merah merona.
“Ni?” sapa aku sebagai awal pengungkapan perasaan ini.
“iya?” jawab Niall dengan wajah memikirkan sesuatu.
“ada yang kamu pikirkan?” kataku.
“hmm gak ada dan pulang yuk sudah malam…” kata Niall.
“oh… oke” kataku dengan nada pasrah.
“iya?” jawab Niall dengan wajah memikirkan sesuatu.
“ada yang kamu pikirkan?” kataku.
“hmm gak ada dan pulang yuk sudah malam…” kata Niall.
“oh… oke” kataku dengan nada pasrah.
Setelah kejadian
itu hari berikutnya Niall berniat lagi buat ngajakin jalan. Aku sudah
persiapkan semuanya kali ini. Menurut fellingku Niall akan nembak di pantai
saat melihat pantai itu 90% pasti diterima! karena momen saat di pantai itu
paling romantis, duduk berduan, hening, dingin-dingin air atau anginnya, dan
ditambah dengan suara deru ombak.
Dengan langkah yang sudah pasti,
mantap, dan oke banget Niall pun datang ke rumahku. Terdengar dorongan pintu
depan rumahku tandanya ada orang yang keluar dan yang keluar itu mamaku.
“sore tante...” sapa Niall kepada mamaku dengan senyum-senyum
manja berharap nyokapnya suka.
“silahkan masuk” kata mamaku.
“tante Nanda nya ada?” Tanya Niall.
“ada sebentar ya tante panggil dulu” Nial lpun masuk kedalam rumah setelah diperintahkan mamaku untuk masuk.
“silahkan masuk” kata mamaku.
“tante Nanda nya ada?” Tanya Niall.
“ada sebentar ya tante panggil dulu” Nial lpun masuk kedalam rumah setelah diperintahkan mamaku untuk masuk.
“Niall?” sapaku.
“hei Nan..” sapa Niall juga canggung.
Ini minggu
untuk mengungkapkan perasaan Niall sama aku, Aku tidak akan menyerah begitu saja
tetap optimis kalau memang perasaannya sama denganku, Aku pasti bisa bersatu
dengan Niall. Mental hati, mental fisik sudah Aku siapkan semuanya. Niall mengajakku
kencan di pinggir pantai romantis dan biasanya fakta membuktikan kalau kencan
di pinggir pantai itu pasti 100% sudah pasti sukses. Satu-satu nya jalan Aku
harus meyakinkan dulu perasaannya denganku. Di pantai kelihatan sepi sepertinya
tidak ada orang, Niall berkali-kali menghela nafas untuk bilang sesuatu padaku
dan juga meyakinkan semua yang aku pikirkan sama yang akan terjadi sebentar
lagi.
Mulai rasa
khawatir itu muncul kenapa dia tidak mengucapkapkan sesuatu dan bibirnya terasa
gemetar. Aku memutuskan untuk bilang sesuatu terlebih dahulu padanya. Setelah
beberapa saat kemudian setelah aku mulai awal perbincangan, Niall pun
mengungkapkan perasaannya dengan berusaha menyakinkanku, gemetar dan pandangan
matanya penuh harapan untuk diterima dan tanpa panjang lebar aku pun
menerimanya karena perasaanku sama dengannya dan yang aku pikirkan sebelumnya
ternyata sama dengan yang aku alami saat ini. Dan sekarang aku melewati
hari-hariku bersamanya. Tanpa ada rasa canggung dan aku yakin kalau dia akan
menjagaku dan menyayangiku melebihi sayangku kebadanya.
Jangan pernah
ada kata untuk berhenti berharap. Apapun yang kamu inginkan dari lubuk hatimu
yang paling dalam kejarlah keinginanmu. Sebab, tidak akan ada yang tahu
hasilnya seperti apa kalau kita tidak mau mencoba dan berusaha. Setelah kita
sudah mendapat apa yang kita inginkan, jagalah sebaik mungkin dan jangan sampai
kita lepas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar