Rabu, 15 Juni 2016

Kendala dan Solusi Bisnis Online


     Menjamurnya bisnis online shop di era globalisasi menimbulkan banyak dampak negatif dan positif. Salah satu dampak positif yang dirasakan adalah, bisnis online shop ini membuka kesempatan bagi siapa saja dan dimana saja untuk terjun ke bisnis ini. Oleh sebab itu, bisnis online shop sekarang ini amat berkembang, khususnya di zaman canggih seperti sekarang dimana segalanya bisa diakses dengan mudah dan cepat.
     Namun, di balik kesuksesan pebisnis online, ada banyak kendala, atau masalah yang umum melanda pebisnis online shop, tak ayal membuat sebagian online shop berhenti di tempat, bahkan mendapat hasil yang kurang memuaskan. Untuk itu, para calon atau bahkan para pebisnis yang sudah memulai usaha online-nya perlu mengetahui beberapa kendala umum yang kerap dihadapi para pebisnis online shop.

1. Persaingan yang ketat
     Dampak positif dari online shop, yaitu banyaknya orang yang mencoba bisnis ini, ternyata juga dapat berubah menjadi kendala. Semakin banyak online shop yang tersedia, tentu semakin mempersempit pasar target. Ketatnya persaingan dapat menjadi kendala besar bagi para pebisnis online shop, khususnya para pebisnis yang kurang serius menjalaninya.
     Solusi yang dapat dilakukan, antara lain adalah, bersaing melalui harga, apabila produk yang dijual ternyata memiliki kesamaan segmen dengan beberapa online shop lainnya. Contoh umumnya jika produk yang dijual adalah baju, tas, atau sepatu. Maka bisa dilakukan cara dengan memasang harga yang sedikit lebih rendah, atau harga agak tinggi dengan kualitas yang jauh lebih baik.
     Beberapa cara strategi yang menarik dapat dilakukan, seperti memberi diskon, atau hadiah bagi yang memesan lebih dari 2 buah, atau melakukan penjualan besar- besaran dengan mengunggah barang di berbagai media sosial yang dimiliki dan rajin mengupdate barang yang dijual. Beberapa cara tersebut dapat dilakukan untuk memenangkan persaingan dengan online shop lainnya.

2. Produsen/ supplier
     Masalah pemasok adalah masalah yang dapat terjadi di awal memulai bisnis online shop, atau bisa saja terjadi di tengah perjalanan bisnis ini. Masalah umum yang biasa dialami adalah ketika reseller atau pebisnis online shop kesulitan menemukan partner pemasok barang yang tepat sehingga kegiatan penjualan terhambat karena barangnya tidak ada.
     Atau bisa saja yang terjadi adalah ketika reseller dan supplier memiliki masalah yang akhirnya menyebabkansupplier tidak melanjutkan kerja sama untuk menyalurkan barang. Sebagai pebisnis, tentunya hal ini paling dihindari bukan? Maka dari itu usahakan mencari partner yang tepat dalam memulai bisnis ini. Bisa saja mencari produsen dari banyak tempat, sehingga produk yang akan dijual pun menjadi beragam macamnya.
Apabila telah menemukan produsen yang tepat, sebaiknya saling menjaga hubungan dan kepercayaan satu sama lain.
      Bertindak profesional, karena siapa pun yang ingin sukses, wajib hukumnya bertindak profesional. Jika membuat perjanjian kerjasama, usahakan membicarakan isi perjanjian dengan seksama dan adil, agar tidak terjadi kesalah-pahaman. Menjaga hubungan dengan berbagai pihak khususnya relasi menjadi kunci kesuksesan berbisnis.

3. Penipuan 
     Bisnis online shop ternyata tidak hanya menjadi peluang bagi para pebisnis, tapi menjadi peluang bagi para penjahat yang mencoba memanfaatkan trend ini untuk melakukan penipuan. Berbagai kasus penipuan online shop banyak diberitakan di TV, koran, bahkan para pengguna sosial media sendiri.
     Biasanya para pengguna akun media sosial  yang pernah menjadi korban akan mengunggah pengalaman mereka yang ditipu oleh online shop palsu, dengan harapan tidak akan ada yang menjadi korban berikutnya. Beberapa kasus yang terjadi adalah ketika konsumen sudah mentransfer uang ke rekening yang bersangkutan, namun barang tak kunjung dikirim. Bahkan ada yang mengirim barang, namun isi paketnya ternyata sampah.
Untuk mengatasi masalah ini, yang perlu dilakukan adalah, mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi.
     Sebisa mungkin menghubungi konsumen yang bersangkutan secara berkala untuk mem-follow up penerimaan barang apakah sudah sampai atau belum, dan sebagainya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar para konsumen merasa aman dan percaya bahwa barangnya akan sampai ke tangan dalam waktu yang ditentukan.

4. Akses internet
      Syarat utama dalam memulai bisnis online adalah ketersediaan akses internet. Bisa dibilang koneksi internet adalah nyawa dari online shop sendiri. Tentu tanpa akses internet, bisnis tidak dapat dijalankan bukan. Oleh karena itu, masalah akan timbul apabila pebisnis tiba- tiba kehilangan koneksi internet.
     Hal ini dapat terjadi apabila iuran internet belum dibayar, atau terputus tiba-tiba. Sebab lainnya bisa saja ketika pebisnis bepergian ke luar kota yang ternyata sinyal internetnya jelek. Untuk mengatasi masalah ini, usahakan membayar pulsa internet tepat waktu, agar nantinya tidak kerepotan.
     Tentulah biaya internet harus dimasukkan sebagai anggaran pengeluaran utama ketika merencanakan bisnis ini. Dan apabila sedang bepergian ke luar daerah, usahakan agar menunjuk orang yang dipercaya untuk mengatasi semua urusan bisnis sementara. Atau cara lainnya, memprogram agar semuanya dapat tetap teratasi walaupun berada di tempat yang koneksi internetnya kurang bagus.

5. Buta online shop
     Masalah lain yang dihadapi ternyata tidak hanya dari sang pebisnis sendiri melainkan dari para konsumen juga. Warga Negara Indonesia belum sepenuhnya bisa mengoperasikan internet dengan tepat, khususnya warga yang berada di daerah lain di luar Jakarta. Banyak orang yang belum terbiasa menggunakan jasa online shop untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
     Sebagai perbandingan, di negara maju ada yang menggunakan jasa online untuk membeli kebutuhan rumah tangga, seperti bahan-bahan makanan, dan sebagainya. Namun, terkadang di Indonesia, masih bisa dijumpai orang yang enggan berbelanja via online karena kurang mengerti dengan sistemnya. Hal ini bisa terlihat dari pertanyaan yang sering dilontarkan konsumen.
     Ada yang kerap bertanya tentang bahan, cara membeli, dan lain-lain, padahal penjelasannya tertera di gambar dan petunjuk. Bagimana cara mengatasinya? Yaitu dengan membuat sistem pembayaran yang mudah dan memiliki banyak alternatif. Misalnya, membuka rekening di beberapa bank yang sekiranya orang banyak miliki, sehingga memudahkan bertransaksi.

     Itulah beberapa kendala umum yang biasa dihadapi para pebisnis online. Tentunya tidak semua orang mengalami kendala yang sama. Jika memiliki kendala lain, usahakan tetap berusaha mencari jalan keluarnya dan pantang menyerah.

Komponen yang Harus Ada Dalam Sebuah Rencana Bisnis


     Ada tujuh komponen dalam menyusun rencana bisnis (Business Plan), semua bagian tersebut penting, saling terkait dan berhubungan dalam kegiatan perencanaan bisnis sehingga menghasilkan sebuah persiapan yang baik untuk memulai bisnis. Berikut adalah komponen-komponen penting dalam menyusun sebuah rencana bisnis:

1. Ulasan Deskripsi Bisnis
     Disini anda harus menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang akan dijalankan. Tuliskan potensi produk anda saat ini dan kemungkinannya dimasa depan. Juga berikan informasi peluang pasarnya serta perkembangan produk untuk bisa bertahan dan menyesuaikan dengan pasar yang ada.

2. Strategi Pemasaran
     Strategi pemasaran yang akan dijalankan haruslah merupakan hasil analisa pasar yang telah dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus anda gunakan untuk menciptakan target pembeli, anda harus memahami seluruh aspek yang berkaitan dengan pasar sehingga target penjualan dapat ditentukan (kemana produk anda akan dipasarkan).


3. Analisa Pesaing
     Analisa Pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing anda dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatannya, kemudian mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan pesaing. Anda juga harus mencari strategi untuk menghalangi pesaing masuk dan meniru strategi yang sama dengan anda.
     Demikian juga dengan kelemahan yang ditemukan, dapat dieksploitasi dengan mengembangkan produk yang lebih baik dari pesaing anda.


4. Rencana Desain dan Pengembangan
     Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan. Ini berguna untuk membuat rencana anggaran biaya produksi yang sesuai dengan kebutuhan.


5. Rencana Operasional dan Manajemen
     Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha akan berjalan dan berkelanjutan. Rencana operasional akan berfokus pada kebutuhan logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung jawab tim manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam perusahaan serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional perusahaan.


6. Pembiayaan
     Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis. Darimana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien namun tetap dapat mengoperasikan seluruh divisi dalam perusahaan agar berjalan lancar.


7. Kesimpulan Usaha
     Yang terakhir disusun adalah kesimpulan dari seluruh kerangka bisnis plan. Anda dapat menampilkan jadwal waktu tiap komponen diatas akan dilakukan, perkiraan waktunya dan hal-hal penting lainnya yang akan mendukung segala aktifitas dalam memulai usaha.

Faktor Produksi Dalam Berbisnis



Pengertian

     Produksi adalah semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia.

Proses Produksi

     Yaitu cara, metode atau teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang/jasa dengan menggunakan factor-faktor produksi yang ada.


Faktor-faktor yang mempengaruhi luas produksi adalah:

a. Tersedianya bahan baku
b. Tersedianya kapasitas mesin
c. Tersedianya tenaga kerja
d. Batasan permintaan
e. Bersedianya factor produksi lainnya


     Agar proses yang dijalankan berjalan lancar dan tidak ada hambatan serta terkendali, pasti membutuhkan seorang pengusaha atau tenaga ahli untuk proses yang sedang dijalani. Adapun hal pokok yang harus dimiliki seorang pengusaha dalam melakukan proses produksi barang ataupun jasa ialah sebagai berikut:

    • Planning : Memiliki sebuah perencanaan yang matang, penyusunan strategi, visi misi yang jelas, memikirkan modal secara matang, dan menetapkan tujuan yang pasti.
    • Organizing : Terdiri dari pengelolaan segala sumber daya yang tersedia demi mewujudkan tujuan perusahaan yang jelas dan terstruktur.
    • Actualing : Berupa pengarahan ataupun bimbingan dan memberikan motivasi kepada para tenaga kerja atau karyawan terhadap bagian pekerjaan masing-masing.
    • Controling : Melakukan pengawasan untuk kesesuaian terhadap pekerjaan pada bagiannya masing-masing.

Macam-macam Bidang Usaha

Berikut merupakan macam-macam bidang usaha yang dapat kita lakukan sesuai dengan minat dan bakan yang dapat kita kerjakan:

1. Bidang Agribisnis
Agribisnis merupakan salah satu bidang usaha yang meliputi:
  • Pertanian
Pertanian merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek menjanjikan, karena ketersediaan beras, sayur-mayur dan lauknya selalu dituntut setiap orang, dan dibutuhkan setiap hari. Usaha sektor ini dapat dilakukan dengan membuka pertanian jangka pendek, seperti usaha penanaman sayur. Pertanian jangka misalnya penanaman jeruk, pisang, nanas. Sedangkan untuk pertanian jangka panjang seperti : penanaman karet, lada dan kelapa sawit.
  • Perkebunan
Ada tiga kategori dalam sektor perkebunan ini, yaitu perkebunan buah, bunga atau tanaman hias serta tanaman obat. Buah-buahan merupakan salah satu unsur makanan yang selalu dibutuhkan untuk meningkatkan standar gizi. Prospek perkebunan buah sangat menjanjikan karena hampir semua kalangan baik masyarakat kecil maupun kalangan elit memerlukan buah sebagai pelengkap makan pokok.

  • Peternakan
Usaha bidang peternakan dapat berupa memelihara binatang dalam jumlah banyak yang bisa diambil manfaatnya, seperti daging, susu, telur, bulu dan lainnya. Bisa juga memelihara binatang yang dimanfaatkan karena keindahan bentuknya dan suaranya. Usaha bidang ini penuh tantangan dan dinamika serta penanganan khusus, karena yang dihadapi adalah makhluk hidup yang bergerak dan tentu memiliki kekhasan masing-masing.
  • Perikanan
Dilihat dari segi ekologi, sektor ini terbagi menjadi dua sektor, pertama; sektor perikanan air tawar (perikanan darat) seperti mujahir, lele, gurami, nila, ikan mas, bawal. Kedua; sektor perikanan air asin (perikanan laut) seperti bandeng, udang windu, cumi-cumi, kepiting, dan kerang hijau.

2. Bidang Perdagangan
          Secara garis besar perdagangan di bagi menjadi dua golongan yaitu : Pertama, perdagangan besar yaitu segala aktifitas menggerakkan barang-barang dari produsen kepada pedagang eceran atau lembaga marketing lainnya. Kedua, pedagang eceran yaitu mata rantai terakhir dalam penjualan barang ke konsumen. Hubungan mutualisme antara produsen dan pengecer akan menentukan berlangsungnya suatu komoditas produk. Usaha dalam sektor perdagangan dapat dilakukan dengan membuka toko atau kios, menjual makanan sehari-hari dan sektor perdagangan lainnya.

3. Bidang Produksi
          Bidang usaha ini merupakan bidang yang banyak menyerap tenaga kerja dan banyak diminati karena selain memberi peluang penghasilan yang besar juga lebih berorientasi pada hasil. Produksi yang dimaksud disini adalah proses pembuatan dari bahan dasar menjadi bahan jadi atau bahan setengah jadi menjadi barang siap pakai. Adapun contoh sektor produksi yang mungkin dikembangkan adalah sebagai berikut :
  • Produksi pangan
Peluang produk pangan ini sangat menjanjikan, karena modal tidak terlalu banyak, dan laba yang didapat bisa mencapai lima puluh persen dari omset. Sedangkan resiko kerugian sangat kecil. Tergantung kreatifitas dalam memasarkan, apakah dijual langsung ke konsumen, atau disetor ke toko dengan cara konsinyasi (titip jual).
  • Kerajinan tangan
Kerajinan tangan merupakan salah satu alternatif usaha yang bermodal pokok pada keterampilan. Disini jiwa kekreatifitasan dan inovatif sangat diperlukan untuk mengembangkan usaha tersebut. Usaha sektor ini sangat menjanjikan karena konsumen dan pangsa pasarnya majemuk, tidak hanya dari satu segmen saja, sehingga jika karya kita bagus sangat potensial untuk bersaing dengan produk yang sudah ada.
  • Konveksi dan usaha menjahit
Konveksi atau usaha pakaian jadi merupakan salah satu jenis usaha yang memiliki prospek pasar yang tiada henti, mengingat pertumbuhan penduduk yang meningkat terus-menerus dari tahun ke tahun.


4. Bidang Jasa
 Bidang usaha ini, melakukan usaha dengan menjual keahlian atau sarana yang kita miliki guna membantu pihak lain yang dapat mendukung terpenuhnya suatu kebutuhan. Bidang jasa dapat mencakup sektor dibawah ini :
  • Transportasi
Usaha transportasi atau pengangkutan tergolong bidang jasa yang paling banyak dibutuhkan orang. Mobilitas penduduk dan barang setiap hari mendorong bidang ini berkembang sangat pesat.dan jenis usaha ini tidak akan lapuk oleh waktu, karena semua lini kehidupan dan pemerataan hasil produksi sangat bergantung perlu adanya transportasi/pengangkutan. Kelebihan usaha ini yaitu penghasilan relatif stabil dibanding usaha lainnya, dan kemungkinan untuk berkembang sangat besar. Sementara yang menjadi kendala utama adalah mahalnya sarana kendaran dan spare part bila terjadi kerusakan.
  • Keguruan
Peluang dalam sektor ini begitu mudah dan fleksibel, karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, cukup dengan modal dasar kemampuan ilmu dan kemampuan mengajar. Tidak ada kerugian dalam terjun di bidang ini, kita dapat mengembangkan keilmuan kita sekaligus menamkan kebaikan kepada orang lain berupa ilmu yang bermanfaat.
  • Pertukangan
Peluang usaha bidang pertukangan ini sangat terbentang luas kerena perumahan merupakan kebutuhan primer manusia. Setiap hari meski ada orang yang membangun rumah yang berimplikasi pada kebutuhan pelengkap seperti pertukangan.
  • Perbengkelan / service
Prospek dalam usaha ini memungkinkan untuk di geluti karena dilihat dari kehidupan sehari-hari barang elektronik merupakan piranti pendukung dalam kehidupan manusia. Selama pemakaian tentu akan mengalami kerusakan yang masih dapat toleransi dapat diperbaiki. Disinilah kesempatan keahlian dibidang perbengkelan / service.
- Perantara
- Persewaan (rental)
- Terjemahan

Resiko Dalam Berbisnis

       

   Memulai suatu bisnis membutuhkan keberanian, tekad, dan manajemen serta strategi bisnis yang baik. Namun jika Anda telah melakukan semua itu, bukan berarti jaminan bahwa Anda akan terhindar dari resiko usaha. Dalam perkembangan dan perjalanan usaha, Anda pasti menghadapi kendala dan kesulitan, baik yang kecil maupun kendala yang besar. Kendala tersebut biasa kita kenal sebagai resiko usaha. 
          Selain mendapatkan keuntungan dalam berbisnis, memiliki usaha berarti siap untuk menerima juga resiko usaha. Bahkan, bagi suatu usaha yang telah sukses sekalipun, bukan tidak mungkin menghadapi kendala yang bernama resiko usaha. Resiko usaha memang tidak bisa dipisahkan serta menjadi kesatuan dari bagian dari suatu bisnis atau usaha. Ketika memiliki suatu usaha, kerap kali resiko yang muncul tidak hanya disebabkan oleh faktor individu atau karyawan, namun bisa juga terjadi karena faktor manajemen, strategi, dan sistem perusahaan yang kurang baik.


Berdasarkan definisi menurut Abbas Salim, ada 3 faktor yang mempengaruhi ketidakpastian yang nantinya akan menyebabkan resiko kerugian. Ketidakpastian tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
  1. Ketidakpastian ekonomi (economoc uncertainly caused)
  2. Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (nature uncertainly caused)
  3. Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (human uncertainly caused)

Kategori Resiko Usaha

Berdasarkan kerugian yang dapat diakibatkan, Resiko Usaha dikategorikan menjadi Resiko Spekulatif dan Resiko Murni (Pure Risk)

A. Resiko Spekulatif

Resiko  spekulatif adalah resiko yang memiliki kemungkinan terjadinya dua peluang. Peluang terjadinya kerugian dan peluang terjadinya keuntungan. Contoh dari resiko spekulatif adalah: pembelian saham di bursa efek. Pembelian saham di bursa efek memiliki resiko spekulatif, karena akan ada dua peluang kemungkinan yang terjadi. Peluang pertama adalah peluang keuntungan, keuntungan yang akan didapat oleh pemegang saham dikarenakan telah mendapatkan pembagian keuntungan dari perusahaan yang menerbitkan saham tersebut(dividen). Dan peluang kedua adalah peluang kerugian, kerugian yang akan didapat oleh pemegang saham, dikarenakan perusahaan yang menerbitkan saham yang Anda beli telah mengalami kerugian yang besar, sehingga perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.

B. Resiko Murni

Resiko murni adalah resiko yang bilamana terjadi, pasti akan memberikan kerugian. Namun apabila resiko ini tidak terjadi, juga tidak akan menimbulkan kerugian ataupun suatu keuntungan. Ada dua macam akibat yang muncul dari terjadinya resiko ini, terjadinya kebangkrutan yang disebabkan oleh kerugian atau terjadinya break event. Macam-macam contoh dari resiko murni adalah seperti : pencurian, bencana alam, kebakaran atau kecelakaan. Contoh lain dari resiko murni adalah: terjadinya suatu resiko murni pada sebuah rumah makan yang diakibatkan dari kebakaran, rumah makan tersebut dapat dipastikan mengalami banyak kerugian, dikarenakan seluruh asetnya telah habis terbakar. Hanya akan ada dua macam akibat yang terjadi dari kebakaran tersebut. Akibat yang pertama adalah tutupnya rumah makan tersebut karena seluruh asetnya telah habis karena hangus terbakar atau ditutupnya sementara rumah makan tersebut dikarenakan pembangunan ulang dari rumah makan itu.
Berdasarkan kontrol, Resiko Usaha dapat dikategorikan menjadi berikut:

A. Resiko yang dapat dikendalikan

Suatu perusahaan mengeluarkan sebuah produk baru untuk siap dipasarkan. Setelah  berbulan-bulan produk tersebut berada dipasaran, perusahaan tak kunjung memperoleh keuntungan atau pengembalian atas modal dari produk tersebut. Sudah dapat dibayangkan resiko yang muncul dari kejadiaan tersebut, pasti adalah sebuah kerugian yang cukup besar. Tetapi, resiko dari kejadian tersebut masih dapat diatasi dan dikendalikan sebelum kerugian yang didapat oleh perusahaan semakin membengkak. Perusahaan dapat mencari tau apa yang menjadi penyebab produk tersebut tidak laku dipasaran, kemudian perusahaan dapat merevisi produk tersebut, atau jika kemungkinan untuk merevisi tidak dapat dilakukan, kemungkinan selanjutnya yang dapat dilakukan adalah berhenti untuk memasarkan produk tersebut dan mengganti produk tersebut dengan produk yang baru.

B. Resiko yang tidak dapat dikendalikan

Kebakaran, penipuan atau bencana alam adalah kejadian-kejadian yang tentu tidak ada seorangpun dari kita yang menginginkan hal tersebut untuk terjadi. kejadian-kejadian tersebut merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi dan diduga sebelumnya, serta resiko dari terjadinya kejadian tersebut merupakan resiko-resiko yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. sehingga resiko ini sangat jauh berbeda dengan resiko yang dapat dikendalikan, yang masih memiliki solusi untuk mengatasi resiko tersebut.

Jenis Resiko Usaha 

          Telah banyak tokoh-tokoh terkemuka yang membahas mengenai resiko usaha, tidak jarang pula yang telah menyebutkan mengenai apa saja jenis-jenis resiko usaha tersebut. Berikut akan dibahas satu per satu mengenai jenis-jenis resiko usaha. Jenis-jenis resiko usaha tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Resiko Produksi

Ketika Anda memiliki jenis usaha tertentu, misalnya saja di bidang industri clothing atau fashion yang memproduksi baju, untuk menghasilkan jumlah produk yang banyak untuk memenuhi permintaan pasar, maka perusahaan haruslah memiliki otomatisasi pengerjaan untuk menghasilkan produk yang lebih banyak. Namun dikarenakan prosesnya yang otomatisasi dan menggunakan mesin, biasanya dalam prosesnya sering menjadi tidak teliti. Sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat diteliti satu-persatu sebelum dijual kepada konsumen. Dampaknya adalah ketika telah sampai di tangan konsumen dan kebetulan barang atau produk tersebut ada yang cacat, maka akan merugikan perusahaan. Karena satu complaindari pelanggan dapat berakibat fatal bagi perusahaan jika satu pelanggan tersebut membicarakannya kepada calon pembeli yang lain. Maka dari itu akan menimbulkan resiko usaha. Selain faktor non-human dalam proses produksi, faktor SDM nya juga berpengaruh. Misal untuk tanggung jawab, etos kerja, ketelitian, ketekunan, dan lain sebagainya.

2. Resiko Pemasaran

Resiko pemasaran berkaitan erat dengan proses marketing dan pemasaran produk. Yang perlu Anda kuasai adalah bagaimana teknik memasarkan produk dengan efektif agar produk yang Anda hasilkan dapat diterima dengan baik oleh pembeli. Masalah yang sering dihadapi adalah kita sering kesulitan untuk mengusai teknik marketing yang baik. Cara yang dapat dilakukan antara lain adalah lebuh sering mengikuti smeinar atau workshop mengenai teknik-teknik marketing, sering membaca buku, serta belajar langsung dari mentor atau seseorang yang telah sukses. Intinya adalah Anda harus lebih memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan.

3. Resiko Sumber Daya Manusia

Seringkali ketika memiliki bisnis yang telah berkembang dengan baik, Anda memerlukan bantuan untuk menjalankan usaha tersebut. Hal yang selalu dilakukan adalah merekrut karyawan atau pegawai. Namun seringkali masalah yang kerap terjadi adalah masalah dengan sumber daya manusia itu sendiri. Misalnya sifat pekerja yang kurang baik sehingga menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan. Yaitu misalnya sifat dan sikap seperti malas bekerja, kurang bertanggung jawab, tidak jujur, dan lain sebagainya. Pada intinya hal-hal tersebut akan merugikan perusahaan. Hal yang dapat dilakukan adalah lebih cermatd an teliti dalam menerima karyawan. Anda dapat menerapkan misalnya beberapa test seperti test psikologi, wawancara, dan persyaratan lain yang dilakukan terlebih dahulu sebelum menerima karyawan tersebut untuk bekerja di perusahaan Anda.

4. Resiko Finansial

Memiliki usaha dan  bisnis berarti siap dengan resiko ketidakpastian income atau pendapatan usaha. Tidak selamanya perusahaan akan memiliki keuntungan dalam jumlah besar. Perlu diketahui bahwa resiko kerugian juga amatlah besar. Yang perlu Anda lakukan adalah mempersiapkan diri dengan lebih baik bila kendala tersebut muncul. Kemudian Anda harus menyiapkan langkah penyelesaiannya agar Anda tidak terus mengalami kerugian yang signifikan dan yang akan berakibat buruk bagi perusahaan.

5. Resiko Lingkungan

Tidak jarang resiko lingkungan juga muncul bagi usaha Anda. Misalnya Anda memiliki jenis usaha perusahaan yang bergerak di bidang makanan, maka Anda harus memikirkan limbah pabrik yang dihasilkan dari perusahaan Anda. Buatlah sebisa mungkin agar lebih ramah lingkungan dan tidak merugikan lingkungan sekitar. Contoh yang lain adalah usaha bengkel mobil atau motor. Kerugian yang sering dialami misalnya adalah tentang polusi suara yang dihasilkan. Anda harus dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan, misalnya dengan dengan mengusahakan membangun usaha bengkel tersebut tidak dekat pemukiman padat penduduk, dan alternatif upaya pencegahan lainnya.

6. Resiko Teknologi

Resiko yang sering muncul lainnya adalah mengenai resiko teknologi yang sering digunakan. Usaha yang dijalankan biasanya selain dibantu dengan tenaga karyawan, namun juga menggunakan bantuan mesin atau teknologi. Masalah yang sering muncul adalah waktu pemakaian alat yang harus selalu dipantau. Jika pemakaian alat terlalu lama dan tidak dilakukan service secara berkala, maka kemungkinan alat akan rusak dan tidak dapat dipergunakan. Hal ini merupakan kerugian bagi perusahaan Anda, maka dari itu perawatan alat, mesin dan teknologi benar-benar harus diperhatikan.

7. Resiko Permintaan Pasar

Kesuksesan tidak lantas membuat usaha Anda memiliki jaminan akan berhasil dalam jangka waktu yang lama. Anda harus memperhatikan kebutuhan pasar untuk tahun-tahun kedepan. Mungkin pada saat ini permintaan pasar pada prosuk yang Anda hasilkan cukup besar, namun apakah ada jaminan bahwa 5 atau 10 tahun ke depan pasar masih menginginkan produk Anda? Maka dari itu Anda harus selalu memikirkan inovasi-inovasi produk yang dapat dilakukan dan melihat peluang apa yang harus Anda pertimbangkan untuk jenis usaha berikutnya.

8. Resiko Perbaikan

Jika Anda ingin melakukan perubahan atau perbaikan bagi bisnis Anda, maka sebaiknya lebih berhati-hati. Anda harus melihat banyak faktor-faktor seperti kebutuhan pasar, inovasi prosuk apakah yang akan dilakukan, dan lain sebagainya. Karena bukan tidak mungkin perbaikan yang ingin Anda lakukan bisa berakibat buruk dan negatif bagi perusahaan Anda. Dengan kata lain perbaikan tersebut tidak atau kurang sesuai dengan harapan Anda. Maka dari itu, Anda harus memastikan terlebih dahulu jenis dan prospek ke depan atas perbaikan yang ingin Anda lakukan, naik terkait sumber daya alam, teknologi, market pasar, dan lain sebagainya.

9. Resiko Kerjasama

Memiliki partner dalam berbisnis tidak selalu bermanfaat baik bagi usaha Anda. Anda harus memilih partner bisnis Anda secara tepat dan hati-hati. Mulailah dengan tidak langsung mempercayai orang yang Anda kenal kemudian Anda jadikan mitra bisnis Anda. Anda harus mengenal terlebih dahulu orang tersebut dengan lebih baik. Hal ini diperlukan agar dikemudian hari Anda terhindar dari resiko penipuan, dan partner yang kurang baik sehingga berdampak merugikan perusahaan Anda.

10. Resiko Peraturan Pemerintah

Sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita menaati peraturan dan hukum yang berlaku. Terkait dengan usaha yang dijalankan, kita juga harus mempertimbangkan usaha kita tersebut aman. Pemerintah biasanya selalu memberikan peraturan yang mana peraturan tersebut harus kita lakukan sebagai seorang pelaku bisnis. Pastikan jenis usaha yang Anda jalankan tidak melanggar peraturan pemerintah sehingga Anda akan mendapatkan jaminan usaha yang baik.

Cara Meminimalisir Resiko Berbisnis


1. Melakukan Riset
Sebelum memulai usaha, sebaiknya kita melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu kita dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. 

2.Carilah referensi-referensi kunci sukses dalam berbisnis
Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis . Hal tersebut bisa membantu kita untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha kita berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan.

3. Berfikir bijak tentang Resiko
Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas.
4. Keteguhan Hati dan Kreatifitas
Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas. Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa kita atasi dengan baik.
5. Cari informasi tentang prospek bisnis yang kita jalani
Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko. Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya kita menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena resikonya cukup besar.
6. Lihat tingkat kebutuhan Konsumen
Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk kita. Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.