Senin, 27 April 2015

Papua dan Bali

Berikut akan saya paparkan kelebihan dan kekurangan salah satu tempat wisata di Papua dan Bali.


1. Papua, Raja Ampat

          Indonesia memiliki salah satu destinasi tempat wisata yang sangat bagusuntuk dikunjungi yaitu Kepulauan Raja Ampat. Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.


 


Kelebihan Wisata Raja Ampat
 
             Pulau Raja ampat merupakan rangkaian dari empat gugusan pulau yang berdekatan yang terletak di Papua Barat. Meskipun tak terlalu ramai di kunjungi oleh wisatawan. Namun keindahan nya Raja ampat  tak kalah dengan Pulau dewata. Ternyata pulau ini mempunyai  Kelebihan dari pualu lainnya, antara lain wisatawan yang datang berkunjug ke pulau ini mereka dapat melakukan berbagai macam aktifitas seperti Daiving di  Raja ampat yang merupakan salah satu dari 10 Perairan terbaik untuk diving di dunia. Bahkan  peneliti dari penjuru dunia pun ikut mengakui keindahan raja ampat seperti Tim ahli dariThe Nature Conservancy, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penelitian tahun 2001 dan 2002.



 Kekurangan Wisata Raja Ampat

          Raja Ampat Masih Kekurangan Pasokan Listrik Salah satu konsekunsi yang secepatnya diadakan untuk mendukung pertumbuhan ecowisata tersebut antara lain, Infrastruktur pendukung seperti pelabuhan laut dan udara, jalan raya, dan infrastruktur energi yang masih minim. Pembangunan untuk melengkapi fasilitas yang ada sedang dilakukan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat seperti perluasan bandara, dermaga dan desa-desa wisata terus dipacu pembangunannya. Sama seperti yang lainnya, pembangunan sumber daya manusia juga dilakukan dengan training, diklat dan peningkatan pendidikan formil. Ketersediaan dan pembangunan infrastruktur energi juga harus dilakukan yang tentunya memiliki peran yang sangat vital untuk menggerakan roda perekonomian. Tanpa energy bagaimana mungkin semua kegiatan ekonomi dapat dilaksanakan, karena energy pada saat ini sudah merupakan kebutuhan yang vital.

          Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, meski telah mengoptimalkan sumber-sumber energy alternatif yang ada, seperti matahari dan air, namun belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Raja Ampat, sehingga masih rutin dilakukan pemadaman. Saat ini seluruh pasokan listrik yang ada di Kabupaten Raja Ampat dipasok dari pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 2.500 KVa. Tahun ini, Pemerintah Pusat dan Kementerian ESDM akan mengalokasikan dana APBN mencapai Rp 2,3 triliun untuk melaksanakan program listrik desa (Lisdes) diseluruh wilayah Indonesia yang sebagian diantaranya dialokasikan untuk Provinsi Papua Barat. Di Kabupaten Raja Ampat Program listrik desa yang merupakan penggerak ekonomi pedesaan telah dilaksanakan di Distrik Waigeo Selatan, Misol Utara, Selawati Tengah dan Waigeo Utara.




2. Garuda Wisnu Kencana, Bali

          Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Dari namanya, nampak bahwa yang akan dibangun adalah taman dengan monumen Dewa Wisnu yang sedang mengendarai burung Garuda dengan warna keemasan (kencana = emas). Dewa Wisnu sendiri adalah simbol pemelihara alam semesta, sementara burung Garuda adalah perlambang bagi kebebasan, kesetiaan, serta pengabdian tanpa pamrih.
          Rencananya, patung Dewa Wisnu yang mengendarai Garuda tersebut dibangun dengan ketinggian 75 meter, dengan fondasi setinggi 70 meter. Sayap burung Garuda tersebut juga akan membentang selebar 66 meter. Bahan utama pembuatan patung adalah tembaga dan kuningan dengan berat keseluruhan sekitar 4.000 ton. Kelak, jika proyek ini rampung, monumen Garuda Wisnu Kencana akan berdiri setinggi + 145 meter melampaui ketinggian Patung Liberty dan dapat disaksikan dari radius hingga 20 kilometer. Garuda Wisnu Kencana (GWK) ini memang direncanakan menjadi ikon bagi pariwisata Bali.

 


Kelebihan Wisata Garuda Wisnu Kencana

          Taman Budaya GWK terletak di atas bukit kapur setinggi 263 meter di atas permukaan laut (dpl). Dari ketinggian tersebut, ditambah dengan tinggi patung dan pondasinya kelak, maka Monumen Garuda Wisnu Kencana bakal menjadi pesona Pulau Bali yang bisa dilihat dari kejauhan. Di atas ketinggian Bukit Ungasan, Anda juga dapat menyaksikan hamparan Pulau Bali bagian selatan dengan pantai-pantainya yang menghadap Samudera Hindia. Sementara di bagian utara, nampak hilir mudik pesawat di Bandara Ngurah Rai serta pemandangan Kota Denpasar. Menikmati pesona alam di atas Bukit Ungasan ini bakal makin lengkap jika Anda meluangkan waktu untuk menyaksikan matahari terbenam (sunset).
          Melewati jalan setapak menuju Patung Dewa Wisnu, Anda sekali lagi akan dibuat kagum dengan rencana besar perancangnya untuk memahat bukit-bukit kapur menjadi relief epik Mahabarata dan Ramayana. Bukit-bukit kapur tersebut kini telah ‘disulap‘ sedemikian rupa menjadi balok-balok besar, dan beberapa di antaranya sudah mulai dipahat. Tentu saja, karya besar ini bakal turut melambungkan kembali citra Bali sebagai Pulau Dewata di mata dunia. 


Kekurangan Wisata Garuda Wisnu Kencana

          Kekurangan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana ini yaitu banyaknya lahan yang masih kosong sehingga jarak tempat yang ingin dituju terlalu jauh. Kondisi tempat wisata yang belum sepenuhnya rampung membuat wisatawan sulit untuk mencari informasi atau sekedar berkeliling di tempat wisata tersebut.



Nanda Jesica
17614799/1SA01
Sastra Inggris
Universitas Gunadarma 2014